Awalnya Dijanjikan Naik Gaji, Tim QA Tester Call of Duty Kini Justru Terancam PHK_3
Meski dengan kesuksesan Call of Duty setiap tahun, PHK ternyata tetap menghantui karyawan Activision dan semua studio in-house.
QA tester kontrakan untuk Raven Software dilaporkan akan dihadapi dengan PHK mulai 28 Januari 2022 mendatang. Informasi ini juga telah dikonfirmasi oleh Austin O’Brian selaku community manager dari Call of Duty.
Dilansir dari Kotaku, beberapa sumber menyebutkan kalau masing-masing QA tester ini nantinya akan lakukan pertemuan per orangan dengan manajemen untuk mengetahui apakah mereka masih berada dalam kontrak atau akan dilepas oleh perusahaan.
Tentunya ini menjadi berita mengecewakan untuk tim QA yang ada di Raven Software khususnya setelah mereka dijanjikan bakal mendapat kenaikan gaji oleh Activision selama berbulan-bulan. Bukan gaji yang lebih baik yang didapatkan, mereka justru dihantui dengan kemungkinan bakal harus mencari perusahaan baru untuk berkerja.
Raven Software merupakan studio pendukung untuk banyak proyek Call of Duty. Mereka diakuisisi oleh Activision pada tahun 1997 dan telah terlibat dalam banyak proyek COD mulai dari Call of Duty: Black Ops hingga yang tersukses ialah Call of Duty: Warzone yang merupakan battle-royale dari franchise ini.
Kembali menurut sumber yang didapati oleh Kotaku, Activision dilaporkan ingin mempermanenkan beberapa karyawan di tim QA, dan mereka yang beruntung ditunjuk ini memang mendapatkan kenaikan gaji mulai dari $17 per jam menjadi $18,5 per jam, ditambah dengan beberapa tunjangan dan bonus yang lebih baik. Hanya beberapa saja yang akan mendapat kesempatan ini.
Kabar PHK ini belum diumumkan langsung oleh Activision sendiri, namun telah beredar di sekitar perusahaan lewat omongan mulut ke mulut. Keputusan ini mengundang tanda tanya yang begitu besar untuk mereka melihat performa finansial mereka sangatlah baik pada Kuartal tahun ketiga, lebih baik daripada tahun 2020 bahkan di tengah kontroversi besar yang dihadapi Activision Blizzard karena kasus pelecehan seksual yang diprotes media dan karyawan.
“Banyak tester hebat dan kompeten yang dilepas usai BERTAHUN-TAHUN lembur lagi dan lagi,” ungkap salah satu QA tester. “Saya begitu marah sebagaimana mereka dibuat kecewa.”
Baca pula informasi lainnya beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.
For further information and other inquiries, you can contact us via author