5 Alasan yang Seharusnya Bikin Fans ML & AoV Nggak Perang Melulu
Bersiap… Yak! Maka komen toxic pun mulai berterbangan saudara-saudara! Pasti banyak yang bilang, artikel apa ini? Sampah! ML itu apa?! Atau AoV itu game apaan?! ML game plagiat! Dan semua kata-kata bijak dari mulai segala jenis hewan, organ-organ penting dalam tubuh dan kegiatan menghasilkan keturunan pun disebutkan.
Tapi sebelumnya ditahan dulu kalau mau mengucapkan kalimat-kalimat penuh arti itu. Karena sesungguhnya, selalu ada hal yang bisa menyatukan 2 kubu yang selalu panas dan saling hujat satu sama lain. Kali ini kita akan bahas soal 5 alasan yang seharusnya bikin fans ML & AoV itu damai, nggak saling hujat, nggak saling serang, saling menghargai, dan saling mencintai.
Daftar isi
1. System Engine yang Sama.
2 game yang memiliki fans fanatic di Indonesia ini memang dua game yang sama. Bahkan, beberapa sumber mengatakan bahwa kedua game ini membeli engine yang sama untuk kemudian membuat game ML & AoV yakni Unity. Hanya pada pengembangannya yang masing-masing memiliki perbedaan. Berarti, sejatinya game ini lahir dari “rahim” yang sama.
2. Sistem kontrol yang sama.
Ini yang banyak dihujat oleh hampir semua gamer kayaknya. “Moba kok analog” iye nggak? Dalam hal ini ML dan AoV itu senasib sepenanggungan. Dua game ini sama-sama memiliki sistem kontrol analog. Jadi, kalau sama-sama analog, kenapa mesti berantem?
3. Arcana dan Emblem, sama sistem, beda nama.
Kalian semua yang main ML atau AoV pasti tahu soal ini kan? ML dan AoV itu sama-sama memiliki sistem atribut yang mirip. Hanya saja kalau di AoV disebut Arcana, kalau di ML disebut Emblem. Tapi keduanya punya sistem yang sangat mirip.
4. Big Monster yang Punya Guna yang Sama.
Mobile Legend punya Lord untuk menghancurkan tower musuh, dan Turtle untuk memberikan uang. Sementara AoV punya Abyssal Dragon yang ngasih uang, dan Dark Slayer yang ngasih buff. Coba dipikir, sama kan? Sejenis kan?
5. Map yang sama, persis malah.
Ini adalah salah satu alasan yang seharusnya bikin para player ML dan AoV menyadari bahwa mereka adalah 2 game yang sama dan tidak terus-terusan menghujat satu sama lain. Map di kedua game ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Ya jelas saja, karena memang game ini adalah game dengan genre yang sama. Paling bedanya cuma di beberapa bangunannya aja.
Lalu apakah semua kesamaan itu mengurangi ke-orisinalitas-an sebuah game? Kalau dalam teori penciptaan sebuah karya ada yang namanya Intertekstual yang artinya semua karya yang muncul di dunia ini tidak 100% orisinil. Karya-karya itu pasti pasti ada mirip-miripnya dikit, terinspirasi, atau sejenis. Tapi apakah itu bisa disebut plagiat? Untuk bisa memutuskan sesuatu itu plagiat, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Jadi, masih mau berantem? Senasib kok berantem. Baikan gih, siapa tahu jodoh.